ARTIKEL 2019/2020

Sejumlah piala yang diperoleh Ahmad Sobirin, sejak mengikuti beberapa lomba tingkat Kecamatan, Kabupaten hingga Nasional.

[Seribu Kisah di Atu Lintang] “Permata Atu Lintang itu Bernama Sobirin, Tuna Daksa yang Punya Raihan Prestasi”

Reje kampung menerima Sobirin sebagai Kaur Pemerintahan

Penulis : Nihayatul Afifah Husna

TAKENGON,SUARAGAYO.Com – Keterbatasan fisik, mental, intelektual atau yang sering kita sebut dengan disabilitas, bukanlah suatu penghalang untuk meraih prestasi yang gemilang.

Banyak anak di luar sana, yang menyandang disabilitas namun, mereka tetap berkarya, berjuang, serta berlomba untuk menunjukkan bakat mereka.

Begitu juga yang dilakukan oleh Ahmad Sobirin, salah satu masyarakat Kampung Merah Mege, Kecamatan Atu Lintang, Kabupaten Aceh Tengah.

Sobirin, adalah pria Tuna Daksa, yang memiliki anggota tubuh yang tidak sempurna.

Dengan segala keterbatasannya, anak dari pasangan Almarhum Tugiman dan Muflihah ini terus menampilkan karya yang memukau.

Sebab sejak tahun 2011, Sobirin sudah mulai mengikuti lomba Kaligrafi tingkat Kecamatan dan memperoleh juara 2. Raihan itu merupakan awal yang sangat bagus.

Setahun berikutnya, Sobirin kembali mengikuti lomba yang sama, dengan tingkat yang sama pula. Sobirin saat itu berhasil menyabet juara 1.

Merasa tertantang untuk mencoba hal baru, Sobirin diberikan kepercayaan oleh pihak kecamatan di daerahnya untuk mengikuti Musabaqah Makalah Qur’an (MMQ) tingkat kabupaten di Kecamatan Celala. Sobirin lagi-lagi mendapat juara 2.

Pada tahun 2015, Sobirin mewakili sekolahnya Madrasah Aliyah Al-huda Jagong. Sobirin kala itu mengikuti lomba menulis tentang kebencanaan, lagi-lagi anak muda ini mendapatkan Juara 1 tingkat Kecamatan Jagong.

Kemudian pada tahun 2016, Sobirin yang dikenal pantang menyerah kembali mengikuti MMQ tingkat kabupaten di Kecamatan Ketol, lagi-lagi Sibirin meraih hasil membanggakan, karena berada di puncak, alias juara 1.

Kegigihan Sobirin pula yang membuatnya meraih Juara 1 Lomba Kaligrafi pada tahun 2018. Sobirin tidak lagi di level kabupaten, karena kegiatan itu digelar oleh Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Sosok Sobirin yang humble, serta memiliki beragam prestasi sangat mampu untuk menginspirasi teman-temannya yang lain.

Selain itu, anak dari pasangan almarhum Tugiman dan Muflihah ini juga pernah di undang oleh TVRI, yang tertarik membahas mengenai perjalanan hidup dan perjuangan Sobirin yang dianggap luar biasa.

Keterbatasan bukanlah menjadi penghalang Sobirin untuk terus berkarya. Sebab, prestasi, berkarya menurut pria ini tidaklah memandang keterbatasan, namun memandang keinginan, kesungguhan serta kemauan untuk belajar dan bekerja keras.

Keteguhan hidup Sobirin yang sangat luarbiasa mampu menggetarkan hati setiap manusia yang non-difabel.

Bagaimana tidak, seorang pemuda yang memiliki prinsip ingin melampaui batas keterbatasan yang dialami ini ingin membuktikan capaian, atau bahkan melampaui pemuda lain yang normal secara fisik.

“Saya memiliki prinsip hidup, yaitu saya ingin melampaui batas walaupun saya diatas keterbatasan. Misalnya dengan saya berprestasi saya ingin membuat mereka yang non-disabilitas (normal) saat ini, itu untuk membuat mereka terpacu semangatnya,” kata Ahmad Sobirin, mengawali perbincangan dengan Suaragayo.com, Minggu (9/8/2020).

Bagi pria yang kehilangan ayah pada tahun 2016 itu, siapapun bisa berkarya, siapapun bisa berprestasi.

Sebab, bagi Sobirin yang lahir 22 tahun silam ini, prestasi tidak mengenal siapapun, selagi seseorang tetap berusaha mewujudkan serta bisa berkarya, maka prestasi akan menghampiri orang tersebut.

“Prestasi tadi tidak melihat dari keterbatasan dari dia kekurangan, tidak. Contoh Nick Vujicic adalah penyadang disabilitas, dia tidak punya tangan, tidak punya kaki, tapi dia bisa bermain bola, bisa berenang, bisa menjadi motivator, itulah seperti yang saya bilang, berkarya, prestasi tidak mengenal batasan,” ucap Sobirin.

Sobirin juga ingin menyampaikan pesan kepada setiap orang untuk selalu rendah hari dengan selalu melihat ke atas untuk bersyukur dan melihat ke bawah untuk tidak mengeluh.

“Harapan saya untuk kawan-kawan kedepannya, jangan lupa bersyukur karena dibawah kita masih banyak orang-orang yang memiliki kekuragan, memiliki banyak keterbatasan dan sebagainya,”

“Maka dari itu jangan sampai kita lupa akan nikmat yang telah Allah berikan, lihatlah ketas untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah dan lihatlah kebawah banyak orang yang lebh membutuhkan,” lanjut Sobirin.

Saat ini sobirin bekerja sebagai aparatur kampung bagian kepala urusan kepemerintahan dan kesejahteraan. Reje aau kepala desa serta perangkat kampung menerima Sobirin meski memiliki keterbatasan secara fisik.

Selain Ahmad Sobirin, masih banyak para difabel yang tidak berhenti untuk terus berjuang, berkarya, bahkan berprestasi.

Sobirin adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Raihan Sobirin, serta kesungguhannya patut menjadi suri teladan bagi anak muda saat ini.

Perangkat desa yang menerima Sobirin bekerja juga menjadi contoh bagi desa lainnya. Dengan memandang sama setiap mereka yang berkebutuhan khusus.

Semoga Sobirin lain terus bermunculan di negeri ini. Punya keterbatasan fisik, namun punya obsesi masa depan yang dibuktikan dengan prestasi yang selama ini terlihat bagai dongeng semata.

MAS Al-Huda Jagong Raih Prestasi KSM Tingkat Provinsi 2015


[Takengon | Zainal Arifin] Kompetisi Sains Madrasah (KSM) merupakan sebuah kompetisi untuk siswa dan siswi madrasah yaitu sebagai wadah melakukan olah pikir dan kreativitas yang dapat menjadi ajang membangun kemampuan dalam bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga dengan adanya kompetisi ini madrasah diharapkan dapat memupuk motivasi siswa/i untuk terus mempelajari IPTEK dan mensinergikan dengan IMTAQ.

Seleksi Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Provinsi dilaksanakan pada tanggal 15-16 Juni 2015 bertempat di di Asrama Haji, Banda Aceh dan dikuti oleh seluruh siswa/i tingkat MI, MTs, dan MA se-Aceh. Alhamdullilah dalam acara penutupan sekaligus pengumuman pemenang KSM tingkat provinsi berita gembira menyelimuti keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah di mana siswi MAS AL-HUDA JAGONG menjadi yang terbaik bidang Matematika.

Lisa Andriyani siswi kelas XI MAS AL-HUDA JAGONG menjadi juara 1 bidang Matematika setelah mampu mengungguli peserta dari kabupaten lain dan berhak menjadi duta Provinsi Aceh di KSM tingkat Nasional yang akan di adakan di Palembang bulan Agustus mendatang. Sementara itu, kepala MAS AL-HUDA JAGONG bapak Kamarudin menjelaskan bahwa “untuk tahun ini merupakan pertama kalinya dua orang siswinya ikut serta dalam seleksi KSM tingkat provinsi, harapannya semoga dapat meraih hasil yang terbaik”.

“Pengalaman merupakan guru yang terbaik” tutur Ana dan Lisa. Selain itu Ana berbagi pengalaman selama di banda aceh bahwa “sebelumnya ana tidak menyangka dapat mengikuti KSM tingkat Provinsi, rasanya bangga karena dapat membawa nama baik pribadi, orang tua, maupun nama baik Sekolah. Sedikitpun tidak ada rasa minder dengan peserta lain yang berasal dari sekolah ternama dan unggul”. Dengan adanya KSM provinsi ana jadi lebih mengetahui bagaimana sistim belajar yang di terapkan dari sekolah-sekolah lain. ungkap Ana.

Sementara itu, pada kesempatan lain lisa juga berbagi pengalaman selama di Banda Aceh. Lisa menjelaskan bahwa “semakin banyak pengalaman semakin bertambah ilmu yang dimiliki dan tidak ada alasan untuk kita sombong dengan ilmu yang dimiliki”. seperti halnya padi semakin berisi semakin menunduk. Imbuh Lisa.

Harapannya, setelah pulang dari seleksi KSM tingkat provinsi Ana dan Lisa mendapatkan ilmu yang lebih banyak serta pengalaman luar biasa yang nantinya dapat di bagikan kepada adik-adik kelasnya. Terakhir dari keluarga besar MAS AL-HUDA JAGONG mengucapkan “selamat dan sukses untuk Ana dan Lisa, semoga kedepan mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi” dan untuk lisa lebih giat lagi mempersiapkan diri di ajang KSM Nasional di palembang Agustus mendatang. Ungkap Zainal.

Foto: Lisa Andriyani (Kiri) Peserta KSM bidang Matematika dari MAS AL-HUDA JAGONG dan Ibu Muslailati, S.Pd (Kanan) pendamping kontingen Aceh Tengah KSM 2015.



Oleh: LENI MARDIANI SARI

Sahabat yang di rahmati Allah, salah satu ciri utama orang yang bertaqwa ialah pemahamannya akan dunia dan akhirat. Maka dari itu, siapa yang melupakan kehidupan akhirat dan segala aktifitasnya hanya terfokus pada kemewaham dunia serta menganggap bahwa kemewahan dunia itu merupakan tujuan utamanya berarti ia belum mengetahui nilai kehidupan akhirat dengan baik. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Mereka mengetahui yang tampak dari kehidupan dunia saja sedangkan terhadap kehidupan akhirat mereka lalai.” (QS. Ar-Rum: 7)

Kehidupan dunia merupakan permainan dan senda gurau. Susah dan senang datang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu dan sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Sungguh berbeda dengan kehidupan akhirat nanti yang kekal dan abadi. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu.” (QS. Muhammad: 36)

“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu mengerti ?.” (QS. Al-An’am: 32)

Betapa banyaknya manusia di zaman serba teknologi ini yang tidak bersyukur. Betapa banyaknya manusia yang saat ini sedang menyombongkan diri dengan kehebatan, kekuasaan, kekeyaan, dan kecerdasannya. Naudzubillahimindzalik.

Sangat memprihatinkan. Banyak saudara kita yang rela menjual agamanya dan meninggalkan Allah demi kenikmatan dunia yang sangat singkat. Dalam Al-Qur’an di sebutkan:

“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al-Hajj: 47)

Berdasarkan ayat di atas, bahwa satu hari di akhirat = 1000 tahun di dunia, sekarang mari kita hitung.

1000 tahun dunia = 1 hari akhirat

1000 tahun dunia = 24 jam akhirat

1 tahun dunia = 24/1000 = 0,024 jam akhirat

Jadi bila umur manusia rata-rata 63 tahun, maka menurut waktu akhirat adalah 63x0,024 = 1,5 jam akhirat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala member kita umur di dunia ini rata-rata hanya 1,5 jam waktu akhirat. Sungguh waktu yang sangat singkat dan harus di pergunakan dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan cinta dan sayang Allah. Pantaslah banyak kita temukan firman Allah yang meningatkan kita masalah waktu, salah satunya dalam Surah Al-‘Ashr:

(1)Demi masa (2)Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (3)Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menepati kesabaran. (QS. Al-‘Ashr 1-3)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam juga mengingatkan kita mengenai kehidupan dunia. Beliau bersabda:

“Perbandingan dunia dan akhirat seperti orang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut, lalu di angkatnya dan di lihatnya apa yang di perolehnya.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

“Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya.” (HR. Ibnu Majah)

Dari kedua hadits tersebut, kita dapat memahami bahwa tidak ada celah sedikitpun bagi diri kita untuk membanggakan dunia. Bahkan tidak ada sepatah katapun dalam firman Allah maupun sabda Rasulullah yang memuji kemegahan dunia.

Dunia itu ibarat bayangan, jika Anda berpaling dari bayangan ia justru mengikuti Anda. Tetapi jika Anda mencari-carinya ia justru enggan untuk mendatangi Anda (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

We are so busy to think happy life but we forget to think happy die.




Oleh: YAZID ALHAKIM

Sahabat yang di rahmati Allah SWT, bicara tentang pemenang kita semua adalah seorang pemenang, semua yang hidup di dunia ini adalah seorang pemenang, berawal dari ribuan bahkan jutaan sel sperma yang berusaha menembus suatu lapisan, lapisan yang menentukan suatu kehidupan, lapisan yang disebut dengan lapisan ovum dan hanya ada satu sel sperma yang dapat menembus lapisan tersebut, dan sel sperma itu adalah kita, percayakan anda , kita yang kita anggap kita bisa biasa saja telah melewati suatu masa dimana persaingan yang sangat besar untuk memperjuangkan suatu kehidupan dan dengan bangga kita bisa memenangkanya.

Itu merupakan kemenangan pertama kita, kemenangan kita pun belum selesai sampai di situ saja,masih banyak sekali hal-hal di luar sana yang belum kita menangka. Oleh sebab itu marilah kita bersama-sama memupuk sikap optimisme serta jiwa seorang pemenang dan membuang jauh-jauh rasa serta sikap seorang pecundang, karena pecundang sangat merugikan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Dunia dan kehidupan adalah kata-kata yang sering sekali melintas di dalam fikiran kita, masuk kedalam sanubari kita, hingga kadang kita lupa akan semuanya. Kadang kala kita takut menjalani kehidupan, takut kegagalan, takut kekalahan, takut kesalahan, dan banyak ketakutan ketakutan lainya yang menghalangi kita untuk menjadi seorang PEMENANG!!!!!!Sebenarnya tidak ada nasib yang berpihak pada siapapun, tidak ada nasib yang menentukan langkah-langkah kita, namun semua langkah-langkah kita itu berasal dari diri kita sendiri. Bila kita berfikir gagal maka kita telah gagal, bila kita berfikir kalah maka kita telah kalah, bila kita berfikir tak mampu maka kita benar benar sudah tidak mampu.dan jika kita berfikir untuk sukses maka sebuah pintu kesuksesan akan terbuka lebar untuk kita, dan jika kita bergerak mengikuti apa yang kita fikirkan maka sebuah pintu keberhasilan yang nyata akan bergerak terbuka untuk anda.

Anda adalah apa yang anda fikirkan dan usahakan. Bermimpilah dan bertangung jawablah dengan mimpi-mimpi anda, tetap optimis dengan apa yang anda fikirkan, jangan pernah bilang ‘’biarlah kehidupan ini mengalir seperti air (tidak memikirkan kedepanya) tetapi katakanlah kepada diri anda anda ‘’ ini kehidupan saya dan saya akan memperjuangkanya layaknya baja yang terus maju dan melawan semua yang menghalanginya’’.

Kita semua adalah seorang pemenang, kita lahir dari sebuah perjuangan yang sulit, lalu mengapa kita menyerah setelah kita menggapai satu kemenangan, apakah kita puas dengan begini saja? Tanya pada diri kita masing masing, setiap orang pasti menginginkan suatu keberhasilan. namun banyak orang yang hanya membiarkanya menjadi mimpi-mimpi belaka.tetapi sadarkan anda begitu banyak orang-orang yang kekurangan bisa mengubah kekuranganya menjadi suatu kelebihan. bila orang cacat bisa MENANG mengapa kita tidak? Jawabanya ada di dalam diri kita sendiri, kita sendirilah yang akan menentukan kemana kita hendak melangkah,dan apa yang akan kita tuju. Jangan pernah ragu akan keberhasilan hidup,untuk menjadi sukses kita hanya perlu menahlukan diri kita sendiri, kita hanya memerlukan sebuah motivasi dan yang 99 adalah kerja keras, jangan pernah menyerah, jika kita gagal 1000 kali maka yakinlah yang 1001 kalinya adalah sebuah keberhasilan, jika kita berusaha pasti kita akan mendapatkan hasil dari kerja keras kita PASTI!

Jika anda takut gagal maka sama saja anda takut untuk menang. Angka 0 mau di kalikan berapa saja pasti hasilnya 0, begitu juga dengan kita, jika kita diam artinya kita 0, mau bagaimanapun kita tetap 0 dan tak bernilai apa-apa. Tetapi jika kita mau mencoba dan berusaha, kita sudah seperti angka 1, dan angka 1 jika di kalikan dengan bilangan lain sudah memiliki nilai yang cukup baik, begitu juga dengan kita, jika kita mau mencoba dan berusaha,tidak ada yang tidak mungkin. Semua berhak sukses dan berhasil,semua berhak bahagia. Sukses adalah pilihan, siapa yang memilih sukses maka ia harus memperjungkan pilihanya itu, dan kemungkinan besar ia akan mendapatkan apa yang menjadi pilihanya itu "Tidak penting siapa kita,tidak penting di mana kita,tidak penting siapa orang tua kita,tidak penting dimana sekolah kita, yang terpenting adalah mau jadi anak yang bagaimana kita di masa depan’’.




Oleh: AHMAD SHOBIRIN

Sahabat yang dirahmati Allah, sudahkah anda semua menentukan masa depan yang terbaik menurut anda? Tentukanlah masa depan anda semua mulai dari sekarang. Karena masa depan anda akan lebih baik apabila anda sudah menentukan mulai dari sekarang ini. Pada masa seragam merah putih mungkin kita sering sekali ditanyakan oleh guru kita tentang apa cita-cita kita, dengan semudahnya kita menjawab ada yang ingin menjadi polisi, TNI, dokter, guru dan lain sebagainya. Namun disamping itu setelah kita menjadi anak murid yang memakai baju putih abu-abu disitulah kita merasakan suatu kebingungan. Terkadang kita berfikir apa yang akan terjadi kedepannya oleh kita. Mungkin dengan dua kata jawaban kita dapat menentukan masa depan kita ”SUKSES atau GAGAL”. Dua kata itulah yang akan menjadi jawaban kita dikemudian hari nanti dan itu juga kita siap tidak siap harus mampu menerimanya dan hanya Allah yang tahu apa yang terjadi.

Diwaktu kesempatan ini, marilah kita semua merenungkan, tanyakan pada diri kita sendiri bahwa siapakah kita? Dimanakah kita tinggal? Untuk apa kita diciptakan? Dan apa yang terjadi dihari esok?. Munkin dari pertanyaan tadi kita dapat menyadari bahwa kita ini adalah memang hanyalah manusia biasa, yaitu manusia yang penuh dosa, tidak luput dari kesalahan, dan selalu merasa kurang ataupun kurang bersyukur. Tak sedikit yang seperti itu, apabila banyak manusia yang seperti itu, maka apa yang akan terjadi dikedepannya, kembali ke dua kata jawaban tadi, “SUKSES atau GAGAL” kita dikemudian hari nanti.

Mungkin hanya dengan niat kita tidak akan berhasil, namun apabila niat selalu diiringi dengan doa, dan usaha maka insyaallah kesuksesan akan kita dapati dihari nanti. Dengan belajar dari seorang guru, orang-orang yang berpengalaman dan sebagainya itu merupakan kunci dari kesuksesan, jangan malu untuk belajar, bertanya, dan mengeluarkan pendapat, karna disaat kita sukses nanti maka itu adalah modal kita, orang yang berguna maka akan digunakan oleh orang lain dan disitulah kita sukses.

Marilah kita semua mengatur strategi mulai dari sekarang agar untuk dapat menentukan masa depan kita, masa depan anda berawal dari seberapa besar kemampuan anda mengatur setrategi yang anda rencanakan sekarang maka segitulah kesuksesan yang anda dapatkan. Namun semua itu hanya Allah yang dapat menentukan semua dimasa yang akan datang nanti pada diri kita dan Allah pasti mengetahui manakah hamba yang selalu berusaha, berdoa dan bertawakkal kepadaNya maka insyaallah Allah akan memberikan kemudahan kita dalam meraih kesuksesan.





Sebelum membaca puisinya ada baiknya kita kenalan dulu dengan yang membuat puisi yang berjudul "Rindu" dia adalah Anama'rifatus Soleha siswi kelas XII IPA dari MA Al-HUDA JAGONG selain pandai membuat puisi juga mampu membuat kaligrafi arab yang sangat baik. Selain itu ana juga berprestasi dalam bidang akademik dibuktikan dengan mendapat juara di bidang Biologi dalam Olimpiade Sains Nasional tingkat Kabupaten tahun 2015 serta peserta Kompetisi Sains Madrasah tingkat Provinsi tahun 2015 bidang Biologi. begitulah sekilas tentang ana, yuk di baca puisinya.....

Angin senja terhempas dalam relung hati

Yang kian hampa tanpa kehadiranmu

Hati ini terombang-ambing

Bagaikan sampan di tengah laut penuh ombak


Tak tau arah dan tujuan

Sepi merondak-porakan jiwa ini

Jiwaku terhempas angin kencang

Seperti layang-layang tak berbenang


Aku tak mampu mengendalikan rindu

Yang kian semakin besar padamu

Ayah ......

Ingin rasanya aku melepas rindu

Yang amat besar padamu

Jiwa ini menangis diruang kehampaan

Rindu yang mengendalikan hatiku

Namun kucoba tegar dan tersenyum

Melepas rindu dengan mendoakanmu

Ayahku tercinta....






Atiyah salah seorang siswi kelas XII IPA MA AL-HUDA JAGONG yang memiliki hobi menulis sehingga atiyah membuat sebuah puisi yang berjudul "Perjalanan Hidup" dilihat dari judulnya cuman dua kata, namun kalau sudah membaca isi dari puisinya penuh dengan makna dan memiliki motivasi yang tinggi. yuk di baca puisinya.....


Aku ......

Aku hidup sebatang kara

Pergi jauh dari saudara

Demi menggapai cita-cita


Aku terdampar disebuah pulau

Jauh tinggal dari kota kelahiran

Mengikuti langkah kaki yang tak karuan

Demi menyongsong hidup dimasa depan


Biarpun perjalanan masih jauh

Takkan mampu mematahkan semangatku

Yang bersiap mengarungi samudera kehidupan

Melewati jalan yang berliku-liku


Berharap menemukan jawaban

Dari semua doa yang kupanjatkan

Dimana terang cerahnya kehidupan

Dimana mimpi menjadi kenyataan


Dimana kesedihan menjadi kebahagiaan

Dan jatidiri sebenarnya kutemukan

Hingga aku akan berhenti

Menambatkan hati yang abadi....